duadetik.com

Headline

Kriminal

Peristiwa

Foto

Video

Jumat, 09 Mei 2025

Hasil Kotak Infak Tembus Rp 5,4 Juta, ISMABA Apresiasi Warga

DUADETIK.COM - Ikatan Sosial Masyarakat Benyawakan (ISMABA) yang berlokasi di Benyawakan desa Klebet kecamatan Kemiri kabupaten Tangerang-Banten mencatat hasil menggembirakan dari program kotak infak di bulan Mei 2025. Total dana yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 5.441.000, berasal dari 275 kotak infak yang tersebar di rumah-rumah warga.

Ketua Bidang Infak dan Sodakoh ISMABA, Saepulloh, pada Selasa (6/5/2025), menyampaikan rasa syukurnya atas antusiasme dan kebersamaan masyarakat Benyawakan dalam mendukung program sosial ini.

"Kebersamaan warga Benyawakan sangat luar biasa. Setiap bulan, jumlah kotak infak yang tersebar terus bertambah karena makin banyak warga yang dengan sukarela ingin berpartisipasi," ujar Saepulloh.

Ia menambahkan, tren positif ini menjadi motivasi bagi ISMABA untuk terus memperluas jangkauan kotak infak. Untuk bulan Juni 2025, pihaknya menargetkan penyebaran sebanyak 400 kotak infak.

"Semoga semakin banyak masyarakat Benyawakan yang ikut ambil bagian. Dengan bertambahnya kotak infak, kami berharap program-program ISMABA dapat terus ditingkatkan pelayanannya kepada masyarakat," pungkasnya.

Program kotak infak ISMABA menjadi salah satu wujud nyata semangat gotong royong warga Benyawakan dalam memperkuat solidaritas sosial dan membantu sesama.

Tidur Dua Malam Bersama Jenazah Mantan Kekasih, Pelaku Akhirnya Kabur

DUADETIK.COM - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ciamis melaksanakan rekonstruksi kasus pembunuhan keji yang sempat menghebohkan warga Pabuaran, Kelurahan Ciamis, pada Rabu (7/5/2025). Kegiatan ini berlangsung di lokasi rumah kost tempat ditemukannya jasad korban dalam kondisi mengenaskan, tubuh terbungkus lakban.

Dalam proses rekonstruksi tersebut, sebanyak 52 adegan diperagakan untuk mengurai kronologi kejadian. Kasatreskrim Polres Ciamis, AKP Carsono, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari proses hukum terhadap dugaan tindak pidana pembunuhan.

“Hari ini kami menggelar rekonstruksi terkait dugaan tindak pidana yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang,” ujar Carsono setelah kegiatan selesai.

Rekonstruksi ini juga mengungkap sejumlah fakta baru, termasuk pengakuan tersangka Eli Kasim alias Eza (30), yang memeragakan aksinya saat melilitkan lakban ke tubuh korban berinisial WML (23).

“Seluruh hasil dari rekonstruksi ini akan kami sertakan dalam berkas perkara untuk kemudian dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum,” lanjut Carsono.

Dari adegan ke-38 terungkap bahwa korban diduga meregang nyawa usai kepalanya dibenturkan ke dinding oleh pelaku. Setelah itu, pelaku juga diduga memastikan kematian korban dengan mencekik menggunakan sabuk atau gesper.

“Hasil otopsi forensik menunjukkan adanya luka memar di leher korban yang diduga akibat cekikan dengan gesper,” jelas Carsono.

Pembunuhan ini diperkirakan terjadi pada Sabtu malam, 12 April 2025. Namun, jenazah korban baru ditemukan lima hari kemudian, tepatnya Kamis malam, 17 April 2025.

Yang mengejutkan, tersangka masih tinggal di kamar kost yang sama dengan jasad korban selama dua malam pascakejadian. “Jasad korban berada di bagian belakang kamar, sedangkan tersangka tidur di kamar,” ungkap Carsono.

Untuk menyamarkan bau menyengat dari tubuh korban, tersangka bahkan sempat membaluri jenazah dengan pewangi. Namun, tetangga kost tetap mencium aroma busuk tersebut. Saat bau semakin menyengat, tersangka melarikan diri.

“Kaburnya tersangka terjadi karena bau mayat yang mulai tak tertahankan,” ujar Carsono.

Dari penyelidikan awal, tidak ditemukan indikasi bahwa tersangka berencana membuang mayat korban. “Dalam rekonstruksi tidak ada adegan yang menunjukkan adanya niat membuang jenazah,” tambahnya.

Rekonstruksi juga memperlihatkan bahwa setelah kejadian, tersangka sempat empat kali keluar dari kamar kost. Ia pergi untuk ngopi, menjual perhiasan, dan membeli plastik.

Tindakan brutal pelaku menuai kecaman keras dari kuasa hukum keluarga korban, Galih Hidayat SH, yang menyebut tindakan tersebut sangat biadab. “Ini benar-benar keji,” tegasnya. Galih juga menyampaikan bahwa korban mengalami pemukulan, pencekikan, bahkan diinjak-injak di bagian ulu hati.

Pihak keluarga korban berharap penyidik dapat menerapkan pasal pembunuhan berencana terhadap pelaku agar hukuman maksimal bisa dijatuhkan.

Ayah korban, Asep, masih larut dalam duka mendalam. Ia hanya sanggup berucap singkat, “Hukuman mati,” ujarnya lirih.

Sumber : (Tribunnews)

Jumat, 21 Februari 2025

ISMABA Salurkan Santunan Kematian untuk Tiga Warga Benyawakan

Ketua ISMABA (kiri) saat menyerahkan santunan. Foto/dok

DUADETIK. COM - Ikatan Sosial Masyarakat Benyawakan (ISMABA) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap warga dengan menyalurkan santunan kematian kepada keluarga almarhum Ahmad Kurdi, almarhumah Jeriyah, dan almarhumah Ayanah pada Jumat, 21 Februari 2025. Santunan ini diserahkan langsung oleh Ketua ISMABA, Samhudi atau yang akrab disapa Udi, didampingi oleh Bendahara ISMABA, Abdul Muis, serta pengurus lainnya.


Dana santunan berasal dari sumbangan masyarakat Benyawakan yang disalurkan melalui relawan ISMABA. Proses penyerahan berlangsung dengan penuh haru, disaksikan oleh beberapa tokoh masyarakat setempat yang turut hadir untuk memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.


Ketua ISMABA, Samhudi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata solidaritas sosial warga Benyawakan dalam membantu sesama. "Kami berharap santunan ini dapat sedikit meringankan beban keluarga yang berduka. ISMABA akan terus berupaya hadir bagi masyarakat dalam berbagai situasi," ujarnya.


Para penerima santunan mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Dengan adanya inisiatif seperti ini, diharapkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial di tengah masyarakat Benyawakan semakin kuat.


Benyawakan Bangkit! ISMABA Hadir Sebagai Cahaya Baru Solidaritas Sosial

Yudi ketua ISMABA saat memebri santunan. foto/dok
DUADETIK.COM - Benyawakan mencetak sejarah baru! Pada Kamis, 20 Februari 2025, para tokoh masyarakat dan pemuda dengan semangat membara resmi membentuk Ikatan Sosial Masyarakat Benyawakan (ISMABA)—sebuah gerakan sosial luar biasa yang menjadi simbol kepedulian dan solidaritas warga.

Dengan tujuan mulia, ISMABA hadir sebagai garda terdepan dalam membantu mereka yang membutuhkan, dari santunan kematian, anak yatim, hingga kaum jompo. Ini bukan sekadar komunitas biasa, melainkan gerakan nyata yang akan menjadi pilar kokoh bagi masyarakat Benyawakan!

Dalam musyawarah yang penuh semangat, nama-nama pemimpin visioner pun terpilih. Yudi didapuk sebagai Ketua ISMABA pertama, dengan Haudi sebagai Wakil Ketua, Hujen sebagai Sekretaris, dan Abdul Muis, S.Pd. sebagai Bendahara. Bersama, mereka siap membawa ISMABA ke puncak kejayaan dalam aksi sosial yang nyata!

Masyarakat menyambut kehadiran ISMABA dengan antusiasme tinggi. Harapan besar membuncah, bahwa wadah ini akan menjadi jembatan kebaikan, membawa harapan bagi mereka yang membutuhkan, serta mengokohkan rasa persatuan dan kepedulian di Benyawakan. Inilah era baru! ISMABA siap menggebrak dengan aksi nyata!

Rabu, 12 Februari 2025

Pagar Laut, Kades Kohod Arsin bin Sanip Diduga Palsukan Dokumen Surat

Arsin Kepala Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang (FOTO/NET)
DUADETIK.COM - Bareskrim Polri telah memeriksa Kepala Desa Kohod, Tangerang, Arsin bin Sanip, terkait dugaan pemalsuan surat dalam sengketa pagar laut di perairan Tangerang, Banten.

Pemeriksaan terhadap Arsin dilakukan pada Senin malam, 10 Februari 2025.

Di hari yang sama, pihak kepolisian juga menggeledah kediaman Arsin bin Sanip yang berlokasi di Jalan Kalibaru Kohod, Tangerang. Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menyatakan bahwa hingga saat ini, Arsin masih berstatus sebagai saksi setelah proses penggeledahan dilakukan.

"Saat ini statusnya masih sebagai saksi. Penggeledahan memang telah dilakukan oleh Dittipidum Bareskrim Polri di kediaman yang bersangkutan dan di kantor kepala desa pada Senin malam (10/2/2025)," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2025).

Sejumlah alat bukti yang ditemukan dalam penggeledahan akan diperiksa lebih lanjut dengan melibatkan tim teknis dan pakar ahli guna memastikan penyidikan berjalan secara profesional.

Trunoyudo menegaskan bahwa proses penyidikan dilakukan secara kolaboratif.
"Kami juga memeriksa sejumlah saksi, termasuk dari kementerian terkait dan pemerintah daerah, dengan tujuan memperjelas kasus ini," tambahnya.

Sejauh ini, sudah 44 saksi yang diperiksa sejak penyelidikan kasus ini dimulai pada 10 Januari 2025.


Dugaan Pemalsuan

Dalam penyidikan kasus pagar laut di Tangerang, Bareskrim Polri menemukan adanya dugaan pemalsuan dokumen Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Surat Hak Milik (SHM) yang diduga dilakukan oleh Kepala Desa Kohod, Arsin bin Sanip.

Dugaan ini terungkap setelah penyidik memeriksa Arsin beserta 43 saksi lainnya.

"Dari hasil pemeriksaan, selain mengungkap peristiwa yang terjadi, penyidik juga menemukan modus operandi di mana terlapor (Arsin) dan pihak lain diduga menggunakan surat palsu," ungkap Dirtipidum Bareskrim Polri, Djuhandhani Rahardjo Puro, kepada wartawan, Selasa (11/2/2025).

Menurutnya, surat-surat palsu tersebut digunakan untuk mengajukan permohonan pengukuran serta pengakuan hak di Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang.

"Kami juga menemukan keterlibatan beberapa pihak lain yang berperan dalam membantu proses ini, dan alat bukti tambahan akan terus dikumpulkan," pungkasnya.

Sumber : jabar.tribunnews

Sabtu, 01 Februari 2025

Warga Desa Muncung Bangkit! Gelar Aksi Damai Tolak Proyek PIK2 yang Dinilai Merusak Lingkungan

Warga Muncung saat melakukan aksi tolak PIK2 /net
DUADETIK.COM - Sabtu, 1/02/2025. Ribuan warga Desa Muncung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, turun ke jalan dengan semangat membara dalam aksi damai besar-besaran untuk menolak pembangunan proyek PIK2! Mereka bersatu dalam satu suara, menentang proyek yang dinilai membawa kehancuran bagi lingkungan dan kehidupan sosial mereka.

Aksi ini menjadi panggung perlawanan bagi seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, ibu-ibu yang geram dengan kondisi desanya, hingga berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) se-Banten. Mereka datang dengan tekad kuat, membawa spanduk dan meneriakkan tuntutan agar proyek PIK2 segera dihentikan!

LSM peduli lingkungan, Jawara Banten, organisasi kepemudaan, dan berbagai ormas lainnya turut memperkuat barisan dalam aksi ini. Mereka berteriak lantang menolak dampak buruk yang ditimbulkan oleh proyek tersebut.

Dalam momen penuh emosi, seorang orator dari kalangan ibu-ibu menggetarkan suasana dengan suaranya yang menggema dari atas mobil komando. "Kasihani kami warga Desa Muncung! Desa kami jadi banjir, kehidupan kami terancam! Tolong, Pak Lurah dan yang berwenang, dengarkan jeritan kami!" serunya dengan penuh keprihatinan. Sebelum turun dari mobil komando, ia kembali membakar semangat massa. "Perjuangan kita harus berhasil! Jangan mundur, tetap semangat!" pekiknya penuh keyakinan.

Aksi ini berlangsung dengan tertib namun penuh semangat juang yang membara, dengan pengawalan ketat dari aparat keamanan. Warga berharap suara mereka tidak hanya didengar, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata oleh pemerintah. Semua mata kini tertuju pada pemerintah—akankah mereka berpihak kepada rakyat atau membiarkan penderitaan terus berlanjut?

Jumat, 31 Januari 2025

Kak Herman, 'Pramuka Legend' Tangerang yang Selalu Hadir di Setiap Kegiatan

Herman saat hadir di acara pelantikan Pramuka Siaga dan Penggalang Yapsi Al Amir (30/01/2025) /dok.duadetik
DUADETIK.COM - Nama Raden Herman Imam Sulistio sudah tidak asing di kalangan Pramuka Tangerang. Pria berusia 69 tahun ini dikenal sebagai sosok yang selalu hadir di setiap kegiatan Pramuka, meskipun tidak diundang secara resmi. Karena kehadirannya yang konsisten sejak tahun 1980-an, ia pun mendapat julukan 'Pramuka Legend'.

Berasal dari Jawa Tengah, Herman saat ini menetap di Kota Tangerang, tepatnya di dekat Masjid Al-Adzom dan Taman Makam Pahlawan. Keikutsertaannya dalam kegiatan Pramuka tidak hanya terbatas pada satu generasi, tetapi lintas generasi mengenalnya sebagai figur yang tak terpisahkan dari dunia kepanduan di Tangerang.

"Sejak tahun 80-an saya sudah keliling mengikuti kegiatan Pramuka," tegasnya saat ditemui dalam acara pelantikan Siaga dan Penggalang di MI dan SMPI Yapsi Al-Amir, 30 Januari 2025.

Keunikan Herman tidak hanya terletak pada dedikasinya yang tinggi, tetapi juga caranya berkeliling Tangerang menggunakan sepeda dengan seragam Pramuka lengkap beserta atributnya. Hal yang membuat banyak orang penasaran adalah kemampuannya selalu mengetahui kapan dan di mana kegiatan Pramuka diadakan, meskipun panitia tidak pernah mengundangnya.

Banyak anggota Pramuka di Tangerang mengenal sosoknya, tetapi hanya sedikit yang benar-benar mengetahui identitasnya secara lengkap. Namun, satu hal yang pasti, kehadiran Herman telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan Pramuka di Tangerang selama lebih dari empat dekade.

Sosoknya yang penuh semangat dan dedikasi menjadi inspirasi bagi banyak anggota Pramuka muda. Dengan konsistensinya, Herman telah membuktikan bahwa pengabdian kepada gerakan Pramuka bukan hanya sekadar aktivitas, tetapi panggilan jiwa.

Internasional

Regional

Wisata