Kebakaran besar melanda Kota Los Angeles, California, Amerika Serikat.(foto/Net) |
Penyebaran api yang begitu cepat didorong oleh angin kencang Santa Ana dan kondisi musim dingin yang sangat kering. Umair Irfan, koresponden sains Vox di Washington DC, menjelaskan bahwa angin Santa Ana merupakan fenomena tahunan yang sering terjadi di musim dingin. "Tahun ini, anginnya sangat kencang, mencapai 100 mil per jam, didorong oleh sistem tekanan tinggi di atas pegunungan yang mempercepat hembusan angin ke arah kota," ujarnya kepada Science Friday.
Selain angin kencang, vegetasi kering juga menjadi pemicu utama kebakaran. Musim dingin yang basah pada 2024 menyebabkan pertumbuhan pesat rumput dan semak, namun saat musim kering tiba, vegetasi tersebut mudah terbakar, sehingga memperparah penyebaran api.
Hingga kini, ribuan petugas pemadam kebakaran telah berjibaku memadamkan api, namun kobaran masih belum sepenuhnya terkendali. Kebakaran Palisades yang melanda area antara Santa Monica dan Malibu serta Kebakaran Eaton di dekat Pasadena telah melalap lebih dari 34.000 hektar hutan, menjadikan wilayah itu abu dan kehancuran.
Selain dampak lingkungan, kerugian ekonomi akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai $135 miliar hingga $150 miliar, menurut perusahaan perkiraan cuaca AccuWeather. Biaya pemulihan yang tinggi dan lonjakan asuransi diperkirakan akan menjadi tantangan besar bagi Los Angeles dalam menghadapi dampak jangka panjang dari bencana ini.
Kondisi cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh perubahan iklim diprediksi akan memperburuk kebakaran selama beberapa hari ke depan, menjadikan kebakaran Palisades dan Eaton salah satu bencana hutan paling menghancurkan dalam sejarah Los Angeles.